Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Selain Lemas, Inilah 3 Tanda Jika Tubuh Kekurangan Karbohidrat

doktersehat-efek-kurang-karbohidrat
Photo Credit : pexels.com

DokterSehat.Com– Karbohidrat bisa dikatakan sebagai sumber energi paling utama pada tubuh manusia. Tanpa asupan karbohidrat, tentunya seseorang akan merasa lemas tak bergairah dalam melakukan aktivitas sehar-hari. Namun, pada kondisi lain, ada sebagian orang yang justru menghindari karbohidrat karena alasan diet atau ingin menurunkan berat badan.

Perlu diketahui, kepercayaan mengurangi karbohidrat adalah cara cepat untuk menurunkan berat badan adalah salah. Bagaimanapun juga, karbohidrat adalah makronutrien yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Anda boleh saja diet, tapi jangan sampai tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Lebih baik mengurangi jumlahnya saja.

Namun, ketika Anda mengurangi jumlah karbohidrat, maka tubuh Anda akan mengalami gejala-gejala yang tak biasa, misalnya kelelahan atau tak bergairah. Selain itu, masih ada beberapa gejala lain yang akan Anda alami. Apa saja gejalanya ketika tubuh kekurangan karbohidrat? Berikut diantaranya:

1. Lebih Rakus

Jika tubuh Anda sampai kekurangan karbohidrat, maka otak akan mengirimkan sinyal lapar secara terus-menerus kepada tubuh. Hal itu dikarenakan hormon pada tubuh menurun akibat kurangnya karbohidrat. Akibatnya, Anda menjadi lebih rakus dan ingin menyantap makanan dalam porsi banyak. Tentunya hal ini tidak baik jika didiamkan begitu saja. Maka dari itu, jangan pernah mengurangi asupan karbohidrat dalam jumlah yang ekstrem.

2. Gangguan Pencernaan

Selain menjadi lebih rakus, kekurangan karbohidrat juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Hal tersebut dikarenakan karbohidrat bisa membantu usus dalam bekerja. Perlu diketahui, karbohidrat adalah nutrisi yang juga kaya akan serat. Sehingga jika jumlahnya berkurang, maka usus akan bekerja lebih keras yang mengakibatkan datangnya masalah pencernaan.

3. Bau Mulut

Jika Anda mengalami bau mulut, bisa jadi asupan karbohidrat Anda kurang. Sebab, ketika karbohidrat di dalam tubuh menurun, maka tubuh akan membentuk keton, yaitu bahan bakar alternafif untuk hati dan otak yang tercipta dari lemak. Nah, keton inilah yang akhirnya mengeluarkan aroma tak sedap dari mulut.